Mengenal Dasar tentang Riset dan Pentingnya Belajar Riset untuk Mahasiswa


 

A. Pengertian Riset

Riset merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis dan terencana untuk menemukan, mengembangkan, serta membuktikan suatu pengetahuan. Dalam konteks akademik, riset tidak hanya sekadar mencari data atau informasi, tetapi melibatkan proses berpikir logis dan kritis dalam memahami fenomena yang terjadi di sekitar kita. Riset menjadi dasar dari pengembangan ilmu pengetahuan karena melalui risetlah teori-teori baru dapat lahir dan teori lama dapat diuji kebenarannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, riset bisa dilihat dalam banyak bentuk. Seorang mahasiswa yang mencoba mencari tahu penyebab rendahnya motivasi belajar di kelasnya sebenarnya sedang melakukan riset kecil. Dengan mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara, mahasiswa tersebut berusaha menjawab pertanyaan secara ilmiah. Dari contoh ini terlihat bahwa riset bukan hanya milik ilmuwan besar, melainkan dapat dilakukan oleh siapa pun yang ingin mencari kebenaran secara sistematis.

Berikut adalah definisi riset (penelitian) menurut beberapa ahli yang sering dijadikan rujukan dalam bidang metodologi penelitian, khususnya bagi mahasiswa: 

1. Menurut Sugiyono (2019)

Menurut Sugiyono, riset atau penelitian adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Disebut “cara ilmiah” karena kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

  • Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal sehingga dapat dijangkau oleh nalar manusia.
  • Empiris berarti cara-cara yang digunakan dapat diamati oleh panca indra.
  • Sistematis berarti proses penelitian dilakukan melalui langkah-langkah yang teratur, mulai dari identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, hingga penarikan kesimpulan.

 

Dengan demikian, bahwa riset bukan sekadar mencari informasi, melainkan sebuah proses ilmiah yang memiliki tujuan tertentu dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara logis dan empiris.

 

2. Menurut Arikunto (2010)

Menurut Suharsimi Arikunto, penelitian adalah suatu cara untuk mencari kebenaran atau memecahkan masalah dalam bidang ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Kegiatan penelitian merupakan upaya sistematis untuk menemukan jawaban atas suatu pertanyaan atau hipotesis melalui pengumpulan dan analisis data.

Penelitian tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan harus mengikuti prosedur yang teratur dan terencana, mulai dari penentuan masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan data, pengolahan data, hingga penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan maupun pemecahan masalah praktis di masyarakat.


3. Menurut Cresswell (2014)

Menurut John W. Creswell, riset adalah proses langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi guna meningkatkan pemahaman terhadap suatu topik atau isu. Creswell menambahkan bahwa penelitian mencakup tiga komponen penting, yaitu pertanyaan penelitian, pengumpulan data, dan interpretasi hasil, yang semuanya dilakukan secara sistematis.

Lebih lanjut, Creswell membedakan riset menjadi beberapa pendekatan, yaitu kuantitatif, kualitatif, dan campuran (mixed methods). Dalam riset kuantitatif, peneliti berupaya menguji teori dengan menganalisis hubungan antarvariabel menggunakan data numerik, sedangkan dalam riset kualitatif, peneliti berusaha memahami makna fenomena sosial dari perspektif partisipan. Pendekatan campuran menggabungkan keduanya untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif.

Berdasarkan hasil pemikiran dari ketiga para ahli menjelaskan bahwa riset adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis dan terencana untuk memperoleh data atau informasi yang dapat digunakan dalam memahami, menjelaskan, atau memecahkan suatu masalah.

 

B. Tujuan Riset

Tujuan utama riset adalah untuk menemukan pengetahuan baru yang dapat memperluas wawasan manusia. Melalui riset, seseorang dapat mengungkap fakta-fakta yang belum diketahui sebelumnya dan menyusunnya menjadi teori yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Pengetahuan baru yang dihasilkan dari riset dapat berupa temuan ilmiah, konsep, model, ataupun metode yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan suatu fenomena tertentu.

Selain untuk menemukan pengetahuan baru, riset juga bertujuan untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapi manusia. Banyak penelitian dilakukan karena adanya permasalahan di lingkungan sekitar, seperti masalah sosial, ekonomi, pendidikan, maupun teknologi. Dengan melakukan riset, peneliti berusaha mencari solusi yang tepat dan teruji untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam konteks pendidikan, misalnya, riset dapat membantu guru atau dosen menemukan metode pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan karakteristik siswa.

Riset juga memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis bagi para peneliti, terutama mahasiswa. Proses penelitian menuntut mereka untuk mampu mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan secara objektif. Dengan demikian, riset bukan hanya menghasilkan temuan ilmiah, tetapi juga membentuk cara berpikir yang sistematis dan rasional, yang sangat penting dalam dunia akademik dan profesional.

 

C. Manfaat Riset

Riset memberikan banyak manfaat bagi berbagai pihak, baik individu, lembaga pendidikan, maupun masyarakat luas.

Bagi mahasiswa, riset menjadi sarana untuk mengasah kemampuan berpikir ilmiah dan kritis. Melalui kegiatan penelitian, mahasiswa belajar bagaimana cara mencari data, menganalisis informasi, dan menarik kesimpulan yang logis berdasarkan fakta. Pengalaman ini juga menjadi bekal penting dalam penyusunan karya ilmiah seperti skripsi, jurnal, dan publikasi akademik yang menjadi bagian dari tanggung jawab akademis di perguruan tinggi.

Bagi perguruan tinggi, riset berperan besar dalam meningkatkan mutu dan reputasi institusi. Hasil penelitian dosen dan mahasiswa dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta menjadi indikator kualitas akademik sebuah kampus. Selain itu, riset juga membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk menjalin kerja sama dengan lembaga pemerintah, industri, maupun organisasi masyarakat dalam rangka pengembangan inovasi dan penerapan hasil penelitian di lapangan.

Bagi masyarakat dan dunia industri, manfaat riset sangat terasa dalam bentuk penerapan teknologi baru, kebijakan publik yang berbasis data, dan solusi terhadap berbagai permasalahan sosial. Misalnya, hasil riset di bidang lingkungan dapat membantu menemukan cara mengurangi limbah, sementara riset ekonomi dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pembangunan daerah. Dengan kata lain, riset menjadi jembatan antara dunia akademik dan kehidupan nyata yang saling mendukung untuk kemajuan bersama.

 

D. Macam-Macam Riset

Riset dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis berdasarkan tujuan, pendekatan, waktu, maupun tempat pelaksanaannya.

Berdasarkan tujuannya, riset terbagi menjadi dua: riset dasar (basic research) dan riset terapan (applied research). Riset dasar bertujuan untuk memperluas pengetahuan tanpa memikirkan penerapan langsung, seperti penelitian tentang teori atom, telaah literatur atau struktur DNA. Sebaliknya, riset terapan lebih fokus pada pemecahan masalah praktis, seperti penelitian untuk meningkatkan produktivitas pertanian atau efektivitas pembelajaran.

Berdasarkan pendekatannya, riset dibedakan menjadi riset kuantitatif, riset kualitatif, dan riset campuran (mixed methods). Riset kuantitatif menggunakan data numerik dan analisis statistik untuk menguji hipotesis, sedangkan riset kualitatif berfokus pada pemahaman makna dan fenomena sosial secara mendalam melalui wawancara, observasi, dan analisis naratif. Riset campuran menggabungkan kedua pendekatan tersebut untuk memperoleh hasil yang lebih komprehensif dan mendalam.

Sementara itu, berdasarkan waktu dan tempat pelaksanaannya, riset dapat berupa riset lapangan (field research), riset kepustakaan (library research), maupun riset laboratorium (experimental research). Riset lapangan dilakukan langsung di lokasi objek penelitian untuk mendapatkan data nyata, riset kepustakaan dilakukan dengan menelaah literatur dan dokumen yang relevan, sedangkan riset laboratorium dilakukan dalam kondisi yang terkontrol untuk menguji hubungan antarvariabel secara eksperimen. Setiap jenis riset memiliki kelebihan dan kekurangannya, tergantung pada tujuan dan permasalahan yang hendak dikaji.

 

E. Pentingnya Mahasiswa Belajar tentang Riset

Mahasiswa merupakan calon ilmuwan dan pemimpin masa depan yang diharapkan mampu memberikan solusi bagi berbagai persoalan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami dasar-dasar riset sejak dini. Dengan belajar riset, mahasiswa akan terbiasa berpikir secara logis, kritis, dan objektif dalam menghadapi masalah, bukan hanya mengandalkan pendapat pribadi atau asumsi yang tidak berdasar. Riset melatih mereka untuk mengumpulkan bukti sebelum mengambil kesimpulan dan keputusan.

Selain itu, kemampuan melakukan riset juga mendukung mahasiswa dalam mengembangkan karier akademik dan profesional. Banyak profesi yang membutuhkan keterampilan riset, seperti dosen, konsultan, analis data, jurnalis, maupun pengembang kebijakan. Mahasiswa yang memiliki kemampuan riset yang baik akan lebih unggul dalam dunia kerja karena terbiasa menggunakan pendekatan berbasis data untuk menyelesaikan permasalahan. Dengan kata lain, riset bukan hanya kebutuhan akademik, tetapi juga investasi kompetensi jangka panjang.

Lebih jauh lagi, belajar riset membantu mahasiswa untuk menjadi agen perubahan (agent of change) yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Mahasiswa yang terbiasa melakukan penelitian akan memiliki kepekaan terhadap isu-isu sosial dan berupaya mencari solusi ilmiah yang berdampak positif. Melalui riset, mahasiswa tidak hanya belajar menulis dan berpikir ilmiah, tetapi juga berperan aktif dalam membangun peradaban berbasis pengetahuan dan inovasi.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar